:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2378048/original/015847900_1539006326-20181008-Pengungsi-Palu-5.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memasang 20 unit sensor gempa (portable seismograph) di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga ke bagian tenggara.
"Alat ini kita pasang sampai 40 hari ke depan," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhammad Saldy di Palu, Senin 22 Oktober 2018.
Sensor tersebut dipasang di seluruh sesar-sesar yang aktif di Palu, sampai ke bagian tenggara, untuk mendapatkan informasi pergerakan sesar tersebut.
Ke depannya, pihaknya akan terus menambah sensor tersebut, agar dapat mendeteksi gempa-gempa kecil.
Selain itu, BMKG telah melakukan survei untuk peta inundasi tsunami, atau seberapa jauh air laut masuk ke darat dan seberapa tinggi gelombang tsunami tersebut.
Hasil survei tsunami dari 18 lokasi yang dilakukan BMKG, diketahui lokasi tsunami tertinggi 10,67 meter berada di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Sulteng.
Kemudian, lokasi jarak genangan tsunami terbesar 468,8 meter berada di seputaran Hotel Mercure, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Timur.
Data-data survei itu, kata dia, akan digabungkan bersama data Badan Geologi Kementerian ESDM, Kementerian PUPR dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), sehingga menghasilkan data yang sangat komprehensif untuk dioptimalkan secara bersama-sama.
Saldy juga meyakinkan bahwa BMKG bekerja 24 jam selama 7 hari, dengan pusat pemantauan gempa secara nasional.
"Kami memonitor gempa tiap hari, yang di atas atau pun di bawah 5 Skala Richter (SR) untuk seluruh Indonesia," jelasnya diansir Antara.
Kalo Berita nya Ga lengkap buka link di samping https://www.liputan6.com/news/read/3674044/bmkg-pasang-20-sensor-gempa-di-sultengBagikan Berita Ini
0 Response to "BMKG Pasang 20 Sensor Gempa di Sulteng"
Post a Comment