Dia pun menyindir balik soal perilaku Sandiaga yang memasang petai di rambutnya dan menganggap tempe setipis kartu ATM.
"Kenapa pasang petai di rambut dan anggapan tempe setipis kartu ATM dianggap lebih keren? Lebih unggul dibanding dana kelurahan yang akan menyejahterakan kelurahan? Iri sih boleh, tapi jangan dengki. Kalau iri bagus, kalau dengki, Anda hanya ingin lihat orang lain susah," kata Budiman.
Sebelumnya, Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Jazilul Fawaid mengatakan, penggodokan dana kelurahan belum sampai pada pembahasan mini fraksi. Namun, kata dia, seluruh fraksi yang hadir dalam rapat Banggar setuju penganggaran dana kelurahan.
"Semuanya setuju, tidak ada fraksi yang tidak setuju bahwa kelurahan itu patut diperhatikan," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/10/2018).
Ia menegaskan, partai oposisi juga setuju dengan keberadaan dana kelurahan. Sebab, kata dia, isu ini masalah kepentingan masyarakat banyak dan bukan kepetingan Pilpres 2019.
"Setuju. Karena ini nggak ada hubungannya dengan pilpres, ini hubungannya dengan perhatian kita dengan pemerintah tingkat bawah yaitu kelurahan dan desa. Desa sudah mendapat perhatian, kelurahan minta," ungkapnya.
Reporter: Hari Ariyanti
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Cawapres Sandiaga Uno berkampanye di pasar Wonodri Semarang, saat kampanye Sandi tertarik dengan tempe ukuran bungkus kecil
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sandiaga Sindir Dana Kelurahan, Timses Jokowi: Itu Tidak Gentle, Menggelikan"
Post a Comment