Partai Berkarya juga mengusulkan menghadapi kondisi bangsa yang lebih terbuka dengan adanya globalisasi, pemerintah bisa melakukan Litsus guna mengidentifikasi bersih atau tidaknya seseorang yang dicurigai masuk jaringan teroris.
"Sekarang kita tidak bisa memetakan, siapa kawan atau lawan seperti isteri bom bunuh diri di Surabaya ternyata pegawai Depag Jatim. kata dia.
Sementara itu, Ketua Generasi Muda Berkarya (GMB) Raden Andreas Nandiwardhana mengatakan, pihaknya mengutuk aksi teror yang telah merenggut korban jiwa dan belasan orang luka-luka.
"Kami sangat mengutuk keras kepada para pelaku teror BOM Surabaya. Kepada para korban yang meninggal semoga almarhum diterima disisinya, dan untuk para korban yang selamat atau luka-luka semoga lekas diberi kesembuhan, dan untuk para keluarga korban semoga diberi ketabahan,” ujar Andeas, Jumat.
Untuk itu, pihaknya mendesak kepada kepolisian agar segera mengusut tuntas siapa dalang dibalik peristiwa yang dinilai sangat sadis itu.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Partai Berkarya: Aparat Jangan Tunggu UU Tumpas Terorisme"
Post a Comment