SELAMA keikutsertaannya dalam Piala Dunia, Tim Nasional Nigeria tidak pernah mampu melewati babak 16 Besar. Langkah The Super Eagles selalu kandas di babak kedua atau babak gugur, yakni pada Piala Dunia 1994, 1998, dan 2014.
Pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, Nigeria disingkirkan Italia 1-2 pada babak 16 Besar. Kemudian, pada Piala Dunia 1998 di Prancis, The Super Eagles disingkirkan Denmark 1-4 pada babak 16 Besar. Selanjutnya, pada Piala Dunia 2015, Nigeria disingkirkan Prancis 0-2 pada babak 16 Besar.
Kini, pada putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia, Timnas Nigeria bertekad membuat sejarah, yakni untuk pertama kalinya lolos ke perempat final pesta sepak bola terbesar sejagad.
Hal tersebut diungkapkan kapten tim John Obi Mikel. Menurut mantan gelandang Chelsea itu, The Super Eagles bisa melakukan sesuatu yang lebih baik pada Piala Dunia 2018.
"Namun, hal itu bergantung pada persiapan kami dan berapa banyak yang kami inginkan. Kami tidak ingin hanya lolos ke Rusia. Kami ingin membuat sejarah," kata pemain berumur 31 tahun tersebut seperti dikutip laman dailypost.ng.
Nigeria bergabung dalam grup yang berat bersama Argentina, Kroasia, dan Islandia. Banyak pihak memperkirakan dalam grup tersebut Argentina dan Kroasia yang difavoritkan bakal lolos ke babak 16 Besar.
The Super Eagles mengawali pertandingan dengan menghadapi Kroasia di The Kaliningrad Stadium, 16 Juni. Kemudian, melawan Islandia (22 Juni) dan terakhir Argentina (26 Juni). "Kami harus memiliki keyakinan bahwa kami bisa mengalahkan Kroasia, Islandia, dan Argentina," ucap Mikel yang kini memperkuat klub Tiongkok, Tianjin Teda.
Tak terkalahkan
Nigeria menjadi tim asal Afrika pertama yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia. Hal itu menyusul penampilan gemilang The Super Eagles yang tidak terkalahkan selama babak kualifikasi.
Bergabung dalam grup keras bersama Kamerun, Zambia, dan Aljazair, Nigeria menorehkan empat kali menang dan dua kali imbang. Mereka mencetak 12 gol dan hanya kebobolan empat gol.
Kendati jadi tim asal Afrika pertama yang lolos ke Rusia, tetapi dari segi peringkat dunia, Nigeria yang paing rendah dibandingkan tim-tim asal Afrika lainnya. The Super Eagles saat ini menempati peringkat ke-51, lebih rendah dibandingkan Senegal (peringkat ke-23), Tunisia (27), Mesir (31) dan Maroko (40).
Akan tetapi, berbekal penampilan gemilang selama babak kualifikasi, The Super Eagles bertekad melanjutkan penampilan impresifnya di Rusia. Terlebih, Nigeria sudah familiar dengan Argentina.
Mereka empat kali bertemu Tim Tango pada putaran final Piala Dunia, yakni pada penyisihan grup Piala Dunia 1994 (kalah 1-2), penyisihan grup Piala Dunia 2002 (kalah 0-1), penyisihan grup Piala Dunia 2010 (kalah 0-1), dan penyisihan grup Piala Dunia 2014 (kalah 2-3).
"Kami sudah membangun lingkungan yang bagus buat tim. Saya yakin seluruh pemain akan memberikan segalanya di Piala Dunia 2018 nanti," tegas pelatih Nigeria asal Jerman Gernot Rohr.
Victor Moses, winger yang haus gol
NAMA Victor Moses melejit setelah berhasil membawa Chelsea meraih gelar juara Liga Inggris pada musim 2016-2017. Bagi pemain berumur 27 tahun tersebut, ini adalah gelar prestisius sepanjang karier profesionalnya.
Selain itu, di bawah arahan Pelatih Chelsea Antonio Conte, Moses mendapat peran baru. Ia yang biasanya ditempatkan sebagai striker, kini lebih banyak dimainkan sebagai winger atau wingback.
Kini, bersama rekan-rekannya yang berkarier di Liga Inggris seperti Kelechi Iheanacho (Leicester City) dan Alex Iwobi (Arsenal), Moses bertekad membawa Timnas Nigeria bersinar pada Piala Dunia 2018 di Rusia.
"Saya ingin berbuat lebih untuk Timnas Nigeria pada Piala Dunia 2018 di Rusia," kata Moses yang baru saja terpilih sebagai Pemain Terbaik Nigeria seperti dikutip laman thenff.com.
Kendati posisinya sebagai wingback, tapi Moses jadi pencetak gol terbanyak Timnas Nigeria selama babak kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Afrika.
Pemain kelahiran Lagos, Nigeria 12 Desember 1990 tersebut mencetak tiga gol, yakni saat mengalahkan Aljazair 3-1 pada November 2016 dan Kamerun 4-0 pada Agustus 2017.
Kini, menghadapi putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia, Moses berharap kembali menemukan permainan terbaiknya, sekaligus kembali jadi pencetak gol terbanyak The Super Eagles.
Namun, setelah tampil di Rusia, skuad Gernot Rohr yang berjumlah 30 pemain akan menjalani pemusatan latihan mulai 22 Mei hingga 11 Juni. Selama pemusatan latihan, The Super Eagles dijadwalkan menjalani pertandingan persahabatan melawan Rep. Demokratik Kongo pada 28 Mei, kemudian Inggris (2 Juni) dan terakhir Rep Cheska (6 Juni) di Austria.
Tiga pertandingan persahabatan tersebut jadi kesempatan emas buat Moses untuk mengasah ketajamannya bersama The Super Eagles. Ia berharap penampilannya yang sangat tidak konsisten bersama Chelsea pada musim ini tidak terjadi bersama Timnas Nigeria. ***
Kalo berita nya ga lengkap buka link di samping http://www.pikiran-rakyat.com/olah-raga/2018/05/21/piala-dunia-2018-timnas-nigeria-incar-sejarah-di-perempat final-424719Bagikan Berita Ini
0 Response to "Piala Dunia 2018, Timnas Nigeria Incar Sejarah di Perempat Final"
Post a Comment