:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1817584/original/033574800_1514792016-20180101_125856.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Polri menangkap sejumlah orang yang menuding kasus terorisme belakangan ini sebagai bentuk rekayasa. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, penangkapan itu merupakan pelajaran bagi para pengguna sosial media alias netizen karena dapat mengancam stabilitas negara.
"Ini mengancam stabilitas masyarakat. Tolong catat, cap rekayasa, bahwa Polri tidak nyaman bila aksi ini dikatakan rekayasa. Siapa pun yang menyebut itu, kita tunggu buktinya," tutur Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2018).
Saat ini, ada tiga orang yang ditangkap lantaran menyebut kasus terorisme yang terjadi sebagai rekayasa atau pengalihan isu dan menyebarkannya melalui sosial media. Mereka adalah Kepala Sekolah di SMPN Kayong berinisial FSA, Dosen Universitas Sumatera dengan inisial HDL, dan seorang satpam di Sumatera Utara berinisial AAD.
"Jadi kalau ada yang bilang rekayasa, sutradara sehebat apa pun dari Hollywood juga tidak akan bisa (buat rekayasa terorisme)," Iqbal menjelaskan.
Kalo Berita nya Ga lengkap buka link di samping https://www.liputan6.com/news/read/3533371/polri-tunggu-bukti-tudingan-terorisme-rekayasaBagikan Berita Ini
0 Response to "Polri Tunggu Bukti Tudingan Terorisme Rekayasa"
Post a Comment