:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2218193/original/037647300_1526618942-Istri_terduga_teroris_diduga_kabur_saat_tim_Densus_88_bersama_Polda_Jabar_menggeledah_rumah_kontraka.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Radikalisme sebagai akar dari aksi terorisme yang belakangan terjadi di Indonesia justru bisa diperangi dengan pemahaman Islam yang benar. Bersama Pancasila, yang kelahirannya baru diperingati 1 Juni, Islam menjadi benteng dari terorisme.
Hal tersebut disampaikan Ketua MUI Kota Tanjung Balai, KH Syahron Sirait, menanggapi penangkapan sejumlah pelaku teror yang terjadi di Sumut bekalangan ini. Terakhir penangkapan disertai penyitaan bahan peledak juga terjadi di Riau.
KH Syahron menegaskan, pemikiran yang mengaitkan Islam dengan aksi radikalisme seperti teror bom merupakan pemahaman yang keliru. Menurut dia, aksi terorisme tidak dapat dikaitkan dengan Islam, melainkan lebih kepada individu yang salah memahami Islam dan salah menghayati Pancasila sebagai pemersatu bangsa.
"Kalau ada yang mengaitkan Islam dan terorisme, maka dia merupakan orang yang gagal paham tentang Islam dan Pancasila," ungka KH Syahron dalam keterangan tertulis, Minggu (3/6/2018).
“Justru Islam dan Pancasila adalah benteng dari terorisme,” imbuhnya.
Lebih jauh, KH Syahron mengatakan seluruh butir-butir yang terkandung dalam Pancasila merupakan pengamalan dari bahasa Alquran selaku kita suci umat Islam. Karenanya, Pancasila tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat Islam.
"Coba dibuka butir-butir Pancasila itu, itu bahasa Alquran. Coba diteliti, kemanusiaan yang adil dan beradab. Adil itu bahasa Alquran, beradab itu bahasa Alquran. Jadi Pancasila itu tercipta dari Alquran karena yang merumuskannya itu sebagian besar ulama," paparnya.
Kalo Berita nya Ga lengkap buka link di samping https://www.liputan6.com/news/read/3547848/mui-islam-dan-pancasila-benteng-dari-terorismeBagikan Berita Ini
0 Response to "MUI: Islam dan Pancasila Benteng dari Terorisme"
Post a Comment