:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2253433/original/030110800_1529392992-WhatsApp_Image_2018-06-19_at_1.51.46_PM.jpeg)
Liputan6.com, Jakarta - Polri menurunkan 350 personel gabungan untuk mencari para korban Kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam. Kapal yang diduga membawa hampir 200 penumpang tersebut tenggelam pada Senin 18 Juni 2018 lalu di Danau Toba, Sumatera Utara.
Kabag Pensat Divhumas Mabes Polri Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, kapal yang tenggelam tersebut ternyata tak mempunyai manifest. Karena itu pihaknya membuka posko untuk mendata korban berdasarkan laporan masyarakat.
"350 personel gabungan yang turun. Ada pula posko di sana untuk mendata karena memang kapal tidak ada manifest," kata Yusri di Kompleks Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/6/2018).
Dia juga menyebut saat ini sudah ada 178 orang atau keluarga yang melapor ke posko pengaduan yang sudah dibuat datanya. Pihaknya saat ini juga masih melakukan pencarian di Danau Toba.
"Jadi ada beberapa keluarga korban melapor, ada sekitar 178 yang merasa kehilangan keluarga dengan data sudah lengkap semua. Ini sementara kita masih data dan petugas masih melakukan pencarian," sebutnya.
Dia menuturkan, cuaca di Danau Toba saat ini baik ombak maupun angin masih sangat ekstrem. Bahkan saat sore hari suasana di Danau Toba tertutup kabut.
"Ini tim masih coba dan kendala hanya cuaca saja. Dan akan dilakukan 7 hari pencarian, tambahan 3 hari kalau diperlukan, jadi total sekitar 10 hari," tutur Yusri.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di perairan Danau Toba masih terus dilakukan meski belum membuahkan hasil. Menhub akan memberi sanksi tegas bila ditemukan kesalahan prosedur terkait tidak adanya manifes penumpang kapal.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Polri Sebut KM Sinar Bangun yang Tenggelam di Danau Toba Tanpa Manifest"
Post a Comment