Kevin/Marcus melanjutkan prestasi spektakuler mereka di 2017 pada paruh awal tahun ini. Kevin/Marcus telah membuktikan bahwa mereka sudah bisa tampil konsisten dari turnamen ke turnamen.
Pada tahun ini, Kevin/Marcus meraih empat gelar dari lima turnamen yang mereka ikuti. Mereka baru menelan satu kekalahan di turnamen individu, yaitu dari He Jiting/Tan Qiang di Malaysia Terbuka lalu.
Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon berhasil jadi juara Indonesia Terbuka awal bulan ini. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
|
Namun kewajaran itu yang membuat beban yang ada di pundak Kevin/Marcus menjadi begitu besar. Mereka tak hanya bertarung dengan lawan-lawan yang ada di seberang net, melainkan juga melawan beban yang ada dalam diri mereka sendiri sepanjang kejuaraan berlangsung.
Tak semua kemenangan yang didapat Kevin/Marcus berasal dari laga mudah penuh dominasi. Sejatinya ada sejumlah laga sulit ketika lawan-lawan Kevin/Marcus memberikan perlawanan sengit pada pasangan berjuluk Minions ini.
Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon terbukti mampu tampil konsisten dari turnamen ke turnamen. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
|
Melihat drawing yang ada, Kevin/Marcus terpisah dari sosok Liu Cheng/Zhang Nan, Li Junhui/Liuy Yuchen, dan Mads Pieler Kolding/Mads Conrad Petersen. Kevin/Marcus ada di blok atas sementara tiga unggulan tersebut ada di blok bawah.
Di blok atas Kevin/Marcus punya potensi bertemu unggulan lain macam Mathias Boe/Carsten Mogensen, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, dan Takuto Inoue/Yuki Kaneko. Namun ada pula nama-nama kuda hitam yang patut diwaspadai Kevin/Marcus.
Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon baru menelan satu kekalahan di turnamen individu pada tahun ini. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
|
Nama rekan sepelatnas, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, juga bisa jadi batu sandungan Kevin/Marcus. Bila Fajar/Rian bisa bertemu Kevin/Marcus di perempat final, laga antara kedua pasangan Indonesia itu bisa berlangsung sengit. Fajar/Rian sudah mengenal karakter Kevin/Marcus dengan baik dan bakal berusaha untuk tak lagi gugup seperti halnya ketika mereka berjumpa di Indonesia Terbuka awal bulan ini.
Redam Emosi di Lapangan
Dari segi teknik dan mental bertanding, Kevin/Marcus telah terbukti mampu menunjukkan konsistensi dari laga ke laga. Namun dari segi emosi di lapangan, Kevin/Marcus terkadang masih lepas kendali.
Sebagai pemain, Kevin/Marcus termasuk pemain yang vokal dan berani bersikap di lapangan bila ada keputusan yang dinilai merugikan mereka. Namun terkadang, emosi Kevin/Marcus terlalu di luar batas sehingga bisa jadi bumerang bagi mereka.
Sikap emosional Kevin/Marcus saat menghadapi Kolding/Petersen di Indonesia Terbuka lalu semestinya bisa jadi pelajaran. Kevin/Marcus harus lebih pandai meredam emosi sehingga tak berujung keputusan yang merugikan untuk mereka dari pengadil di lapangan.
Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon mengoleksi dua gelar turnamen Super 1000 tahun ini berkat kemenangan di All England dan Indonesia Terbuka. (AFP PHOTO / Paul ELLIS)
|
Kevin/Marcus kini dihadapkan oleh tantangan besar di depan mata. Mereka dituntut harus bisa meneruskan konsistensi mereka di ajang besar macam Kejuaraan Dunia 2018.
Bila Kevin/Marcus mampu mengakhiri turnamen dengan hasil juara, maka Kevin/Marcus punya suntikan kepercayaan diri yang sangat besar untuk menghadapi Asian Games dan kejuaraan-kejuaraan penting lainnya di masa depan. (har)
Kalo berita nya ga lengkap buka link di samping https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20180727200543-170-317609/tantangan-kevin-marcus-wujudkan-kewajaran-di-kejuaraan-duniaBagikan Berita Ini
0 Response to "Tantangan Kevin/Marcus Wujudkan Kewajaran di Kejuaraan Dunia"
Post a Comment