Untuk menuju ke suatu kampung di Distrik Puldama, jaraknya bervariasi ada yang hanya berjarak 2 kilometer, ada pula kampung terjauh di balik pegunungan yang jaraknya lebih dari 15 kilometer.
Di satu Kampung, yaitu Kampung Kasen, salah seorang warga bernama Rimba Kuebu, memasang LTSHE dibantu teknisi pemasang LTSHE dan warga kampungnya. Sekitar 30 Honai di Kampung Kosen malam itu terang benderang.
Tak hanya terang, Rimba berharap, hadirnya LTSHE juga turut meningkatkan kesehatan warga Puldama.
"Dulu kami banyak kena sakit pernafasan, mungkin karena tiap malam kami tinggal di Honai toh, kena asap api, biar hangat dan terang. Sekarang sudah ada lampu, bisa jauh-jauh dari api, tidak banyak sakit lagi," ungkap Rimba.
Hal ini juga diungkapkan Kepala Puskesmas Puldama, Yakobus Simalya yang siang itu sempat membantu tetangganya di Kampung Bako memasang LTSHE.
"Di sini paling banyak penyakit ISPA, insfeksi saluran pernafasan atas, juga asma, jadi itu kami prediksi karena di Honai dapur itu sangat dekat dengan tempat tidur, mereka hirup asap dari api, ditambah warga sini sering naik turun gunung dengan beban yang cukup berat, udara juga dingin, banyak asma.
Dia berharap adanya penerangan lampu ini bisa membuat warga lebih sehat, karena tidak lagi menghirup asap dari api pembakaran.
"Bisa terpisah jauh dapur dengan lampu dan tempat tidur, asap berkurang toh," ujar dia.
Tak hanya itu, Yakobus berharap hadirnya LTSHE ini akan menjadikan anak-anak juga bisa belajar di Honai mereka saat malam.
"Di sini tidak ada anak belajar malam, karena gelap. Sekarang mereka bisa belajar, semoga bisa semakin pintar, bisa lanjut ke sekolah tinggi," ungkap lulusan D3 Kesehatan dari Sekolah Tinggi di Jayapura itu.
Di Distrik Puldama sendiri, hanya terdapat 1 Sekolah Dasar Inpres yang menampung lebih dari 600 siswa. SD ini diampu seorang Kepala Sekolah dan 4 orang guru bantu. Untuk melanjutkan ke SMP, anak-anak harus pergi ke Dekai, ibukota Kabupaten Yahukimo, atau ke Wamena dan yang ditempuh melalui perjalanan udara.
Deretan pegunungan di Kabupaten Yahukimo merupakan salah satu wilayah di Provinsi Papua dengan akses yang sulit untuk dijangkau, Puldama salah satunya.
Berdasarkan letak geografisnya, Yahukimo termasuk daerah tertinggal dengan medan yang sulit dijangkau dan belum teraliri listrik. Oleh karenanya, Yahukimo menjadi salah satu titik prioritas penerima manfaat dari program LTSHE yang dicanangkan Pemerintah sejak tahun 2017 tersebut.
Pada tahun ini Kementerian ESDM menargetkan 175 ribu unit LTSHE dibagikan, menyasar ke 15 provinsi di daerah yang terisolir dan sulit dijangkau jaringan PLN. APBN yang dialokasikan sekitar Rp600 miliar.
"Tahun ini lebih dari 175 ribu rumah kita bagikan LTSHE. Tahun depan 150 ribu lagi, kalau bisa ajukan sesegera mungkin, tapi mohon dirawat," ungkap Menteri ESDM dalam kunjungan kerja ke Jambi, 7 Agustus 2018.
Kalo Berita nya Ga lengkap buka link di samping https://www.liputan6.com/news/read/3618983/73-tahun-gelap-distrik-di-papua-ini-terang-di-tangan-jokowiBagikan Berita Ini
0 Response to "73 Tahun Gelap, Distrik di Papua Ini Terang di Tangan Jokowi"
Post a Comment