:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2376233/original/014707900_1538835403-WhatsApp_Image_2018-10-06_at_9.07.07_PM.jpeg)
Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menerima audiensi pejabat eselon I, eselon II, pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Pertemuan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Dalam pertemuan, Jokowi meminta regulasi yang mempersulit perkembangan perguruan tinggi harus dipangkas. Jokowi tidak ingin para dosen lebih sibuk mengurus persoalan administratif daripada mengajar.
"Terutama untuk eselon I, II di Kemenristekdikti juga harus mulai berubah, jangan sampai saya dengar suara-suara ngurus fakultas baru sulit, ngurus prodi baru sulit, ngurus jurusan sulit," kata Jokowi.
"Pangkas semuanya. Pangkas regulasi yang mempersulit, pangkas!" tegas dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, selama ini banyak sekali pejabat negara yang lebih sibuk mengurus laporan daripada mengerjakan tugas utama. Padahal, Jokowi sudah mewanti-wanti agar laporan harus dipangkas.
Jokowi khawatir, keharusan membuat laporan atau surat pertanggungjawaban (SPJ) ini mulai menyasar ke Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi.
"Ini yang saya kejar terus. Tidak hanya di Perguruan Tinggi, SMA, SMK, SD, SMP, semuanya saya kejar terus. Jangan sampai SD, SMP, SMA tidak berada pada posisi kegiatan belajar mengajar, lembur terus urus SPJ," ucap dia.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini
Kalo Berita nya Ga lengkap buka link di samping https://www.liputan6.com/news/read/3664301/jokowi-pangkas-aturan-yang-menghambat-inovasiBagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi: Pangkas Aturan yang Menghambat Inovasi"
Post a Comment