:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2376439/original/030000600_1538885184-IMG_20181006_122044.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Gempa dan tsunami Palu dan daerah sekitarnya di Sulawesi Tengah masih menyisakan banyak cerita duka. Salah satunya yang menimpa seorang muazin bernama Agil.
Ketika gempa mengguncang Palu, Jumat 28 September lalu, Agil tengah mengumandangkan azan magrib di Masjid Agung Daru Salam, Palu.
Semua jemaah khidmat mendengarkan lantunan azan Agil. Namun, tiba-tiba bumi berguncang. Tembok dan lantai masjid bergerak, dan seketika suasana langsung berubah mencekam.
Semua orang langsung berlari keluar dari masjid mencari perlindungan. Sementara Agil, yang baru saja melafalkan "Hayyaalalfalah" juga langsung berlari berusaha menyelamatkan diri.
Tapi, takdir berkata lain. Agil harus menemui Sang Pencipta setelah tubuhnya tertimpa reruntuhan bangunan masjid.
Salah seorang jemaah yang mengetahui detik-detik meninggalnya Agil, bernama Abu Syamsudin, menceritakan bagaimana Agil menghembuskan nafas terakhir.
"Sekitar pukul 18.02 WITA, jemaah merasakan gempa yang sangat kencang," kata Abu kepada Liputan6.com, Selasa, 9 Oktober 2018.
"Mihrab dan roster masjid roboh menimpa Agil, hingga membuatnya jatuh tersungkur," lanjut Abu. Muazin yang dikenal rajin ini pun meninggal dunia ketika berlari keluar dari masjid di Palu.
Kalo Berita nya Ga lengkap buka link di samping https://m.liputan6.com/news/read/3663672/kisah-duka-muazin-berhenti-azan-dan-tertimpa-mihrab-masjid-saat-gempa-paluBagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Duka Muazin Berhenti Azan dan Tertimpa Mihrab Masjid saat Gempa Palu"
Post a Comment