:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2371876/original/035449400_1538399370-pmi.jpg)
Liputan6.com, Palu - Penduduk yang berada kelurahan Balaroa, Petobo dan Jono Oge bakal direlokasi ke tempat yang lebih aman. Tiga Kelurahan tersebut rata dengan tanah lantaran terjadi likuifaksi kala gempa dan tsunami menerjang Palu dan Donggala 28 September 2018.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Haris Kariming mengatakan, titik rekolasi sedang dibahas lebih lanjut bersama instansi terkait.
Pemprov Sulawesi Tengah rencananya membangun pemukiman warga di tiga tempat. Itu sesuai usul dari wali kota dan bupati.
"Wali kota dan bupati sudah tentukan titik relokasi yaitu Balaroa atas, Kelurahan Duyu, Ngata Baru," kata Haris, Selasa (9/10/2018).
Kini titik relokasi sedang dikaji oleh para ahli untuk memastikan layak atau tidak wilayah tersebut dibangun dua ribu hingga tiga ribu rumah.
"Yang diusulkan kami minta ahli geologi pendamping Kementerian ESDM akan diteliti aman gak dia bangun sini jangan sampai disetujui, kemudian baru dua bulan atau tiga bulan bangunannya runtuh," ucap dia.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Kalo Berita nya Ga lengkap buka link di samping https://www.liputan6.com/news/read/3663265/pemprov-sulteng-akan-bangun-monumen-gempa-di-bekas-tanah-likuifaksiBagikan Berita Ini
0 Response to "Pemprov Sulteng Akan Bangun Monumen Gempa di Bekas Tanah Likuifaksi"
Post a Comment