Dalam konteks kontestasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilihan Umum Legislatif 2019, Eddy Hieriej menyatakan, UGM sebagai institusi pendidikan sejak Pemilu 1999 telah menunjukkan kenetralannya.
Ketika Prof Ichlasul Amal Rektor 1998-2002, justru mengadakan Dialog Nasional untuk mengundang semua parpol menyampaikan visi-misi. Demikian pula dalam Pilpres 2004, Prof Sofian Effendi sebagai Rektor mengizinkan debat calon presiden secara berimbang," ungkap dia.
Dia mengatakan kalau memang ingin menggalang dukungan dari kalangan kampus hendaklah menggunakan cara-cara yang beradab dan beretika secara jujur dan terbuka untuk mengadakan suatu debat publik secara berimbang dengan menhadirkan juga pasangan calon lainnya, sehingga visi-misi sari para kandidat dapat dinilai secara ilmiah.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "UGM: Ancaman Drop Out Bagi Mahasiswa Gelar Seminar Sudirman Said Tak Benar"
Post a Comment