Liputan6.com, Jakarta - Seorang petugas kepolisian memberikan imbauan lewat pengeras suara di kawasan pergudangan, Pantai Mamboro, Palu, Sulawesi Selatan. Dia meminta warga yang sibuk mengais sisa puing akibat bencana gempa dan tsunami, agar menghentikan aksinya.
"Seluruh barang ini ada yang memiliki. Jika tetap mengambil, artinya telah melakukan tindak pidana pencurian," tegas polisi melalui pengeras suara di Pantai Mamboro, Palu, Sabtu (13/10/2018).
Sayup-sayup suara itu tersapu angin. Sejumlah warga tidak menggubris sambil terus mencari barang yang dibutuhkan. Semuanya kategori rongsokan.
Meski cuaca panas terik, warga tetap bolak-balik mengambil kayu dan besi dari sisa-sisa reruntuhan bangunan. Bahkan ada di antara mereka dibantu bocah untuk mencari dan menaikkan puing ke bak motor roda tiga.
Di kepala mereka, sulit terbayang melanjutkan hidup di kota rusak akibat bencana itu. Yang memungkinkan hanyalah mengumpulkan rupiah dari barang rongsokan sisa gempa dan tsunami.
Seorang warga bernama Suhaimi, terlihat membawa perlengkapan gergaji besi, palu, dan linggis. Dibantu alat-alat itu, tangannya lihai memangkas besi menjadi potongan kecil dengan panjang sekitar 30 sentimeter.
"Sangat sulit hidup di sini sekarang. Buat nambah-nambah hidup," tutur Suhaimi saat berbincang dengan Liputan6.com di Palu, Sabtu.
Kalo Berita nya Ga lengkap buka link di samping https://www.liputan6.com/news/read/3666705/bertahan-hidup-dengan-mengais-rongsokan-sisa-gempa-dan-tsunami-paluBagikan Berita Ini
0 Response to "Bertahan Hidup dengan Mengais Rongsokan Sisa Gempa dan Tsunami Palu"
Post a Comment