Search

Biaya Politik Mahal Dinilai Penyebab Kepala Daerah Terjerat Korupsi

Selain itu, ia juga menyoroti langkah partai politik yang gemar mempraktikkan dinasti politik di daerah. Langkah itu dinilai akan melanjutkan atau melindungi Kepala Daerah sebelumnya yang notabene merupakan keluarga dari para calon.

“Partai politik harus mengurangi mencalonkan gubernur-gubernur populer tanpa rekam jejak integritas dan kapasitas. Partai politik ini kan hobi banget orang populer diangkat tapi enggak dilihat integritas dan kapasitasnya,” kata dia.

Akibatnya, Bayu menilai calon yang akhirnya terpilih malah tidak mengerti tugasnya sebagai kepala daerah.

“Saat menjabat tidak memahami tugas fungsi sebagai Kepala Daerah, cenderung kemudian menyalahgunakan wewenang,” ujarnya.

Ia menilai partai politik juga harus berani menolak melakukan politik uang untuk mengurangi kecenderungan korupsi pada kepala daerah.

“Partai politik ini kan seringkali menghalalkan segala cara agar calon itu menang dalam Pilkada. Termasuk praktik money politic,” lanjutnya.

Ia menegaskan bahwa partai politik harus membenahi diri agar bisa menampilkan calon yang berintegritas dan berkapasitas.

“Partai politik harus berbenah, bagaimana kemudian figur-figur yang ditampilkan adalah figur-figur yang bisa mendapatkan suara elektoral tanpa harus berbiaya mahal,” Bayu menandaskan.

Saksikan video menarik berikut ini:

Penjagaan dilakukan supaya penggeledahan dapat berjalan lancar.

Let's block ads! (Why?)

Kalo Berita nya Ga lengkap buka link di samping https://www.liputan6.com/news/read/3678180/biaya-politik-mahal-dinilai-penyebab-kepala-daerah-terjerat-korupsi

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Biaya Politik Mahal Dinilai Penyebab Kepala Daerah Terjerat Korupsi"

Post a Comment

Powered by Blogger.