:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2375918/original/013131800_1538805905-Gempa-dan-Tsunami-Palu1.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada 25 negara sahabat dan 4 organisasi internasional yang menyatakan ingin memberi bantuan ke Sulawesi Tengah. Namun, baru 18 negara yang sudah merealisasikannya.
"18 negara yang sudah merealisasikan bantuan, berbagai macam bentuknya," kata Fachir di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (6/10/2018).
Beberapa negara tersebut di antaranya Amerika Serikat, Prancis, Ceko, Swiss, Noewegia, Hungaria, Turki, Uni Eropa, Australia, Korea Selatan, Arab Saudi, Qatar, New Zealand, Singapura, Thailand, Jepang, India dan China.
Menurut Fachir, pemerintah membatasi bantuan dari negara sahabat. Kriteria bantuan yang akan diterima yaitu yang memang dibutuhkan di lapangan agar dapat segera digunakan di lokasi bencana.
"Mudah-mudahan kita punya pemahaman yang sama terkait hal itu," ungkapnya.
Untuk menyamakan persepsi, Kemenlu mengumpulkan duta besar negara-negara yang berniat mengirimkan bantuan dan memberi spesifikasi bantuan apa saja yang dibutuhkan.
Ada empat jenis bantuan yang saat ini sudah diterima yaitu transportasi udara, water treatment, genset dan tenda. Keempat jenis bantuan tersebut diarahkan khususnya untuk dua kota dengan kerusakan paling parah yaitu Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Kalo Berita nya Ga lengkap buka link di samping https://www.liputan6.com/news/read/3660900/alasan-pemerintah-batasi-bantuan-dari-negara-lain-untuk-sulawesi-tengahBagikan Berita Ini
0 Response to "Alasan Pemerintah Batasi Bantuan dari Negara Lain untuk Sulawesi Tengah"
Post a Comment