Jakarta - Banyak peristiwa haru dan menakjubkan dari bencana gempa dan tsunami yang menimpa Kota Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat 28 September 2018. Musibah itu telah meruntuhkan ribuan rumah serta menewaskan ribuan jiwa.
Kendati demikian, kondisi Masjid Jami Pantoloan yang berada di pinggiran Kota Palu tetap berdiri kokoh meski dihajar gelombang tsunami.
Ismail, 49, seorang saksi mata mengatakan, gelombang tsunami tidak menghajar rumah ibadah, tempat dia biasa menjalankan salat lima waktu itu. Dia mengaku kaget, gelombang tinggi tsunami seakan enggan menghancurkan Masjid Jami Pantoloan.
Padahal masjid tersebut hanya berlokasi sejauh 50 meter dari garis pantai. Sementara kondisi permukiman warga dan pepohonan yang berada di lingkungan masjid luluh lantak diterjang gelombang tsunami.
"Pada saat terjadi tsunami di dalam masjid, cukup besar meninggi sekitar 12 meter lebih ketinggian air melewati masjid," kata Ismail menceritakan dengan antusias kepada JawaPos.com di Masjid Jami Pantoloan, Kelurahan Pantoloan, Palu Utara, Sabtu 13 Oktober 2018.
Ketika muadzin sedang mengumandangkan adzan untuk memanggil warga melaksanakan salat maghrib, warga dikagetkan oleh gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR). Banyak warga berhamburan untuk menyelamatkan diri dari guncangan keras tersebut.
Bak karpet yang digoyangkan, Ismail mengaku tidak mampu berdiri tegak saat gempa berkekuatan besar tersebut mengguncang wilayah Sulteng. Namun sebagian jemaah yang berada di Masjid Jami Pantoloan tetap berniat menjalankan ibadah salat maghrib.
Ketika lafadz 'Hayya Alas Sholah' dikumandangkan, secara tiba-tiba gelombang air laut meninggi, menghantam yang ada di depannya terkecuali Masjid Jami Pantoloan.
"Tidak terbelah dua, dia bergelombang naik meninggi ke atas kubah masjid," ujar Ismail bercerita.
Masjid bercat hijau itu seolah berada di bawah gelombang tsunami, tidak terlihat pecahan kaca yang menempel di dinding masjid. Namun hanya pagar masjid yang telihat hancur diterjang amukan air laut tersebut.
"Setelah surut baru sempat masuk ke dalam masjid, tapi nggak sampai penuh masuk ke dalam. Sekitar di bawah lutut kaki," akui Ismail.
Baca berita lainnya di link ini.
Kalo Berita nya Ga lengkap buka link di samping https://www.liputan6.com/news/read/3667173/cerita-jemaah-saksikan-gelombang-tsunami-lewati-atas-kubah-masjid-di-paluBagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Jemaah Saksikan Gelombang Tsunami Lewati Atas Kubah Masjid di Palu"
Post a Comment