:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2391682/original/054917800_1540380614-20181024-PBNU-Bendera-Tauhid-1.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengomentari tuntutan massa Aksi Bela Tauhid untuk membubarkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Tuntutan tersebut buntut dari aksi pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dilakukan tiga anggota Banser di Garut, Jawa Barat.
Menurut Helmy, tuntutan tersebut salah alamat. Sebab, Banser memiliki peran sangay penting dalam kemerdekaan dan menjaga NKRI.
"Saya kira salah alamat kalau kereka suruh bubarkan Banser. Banser adalah salah satu komponen bangsa yang ikut mendirikan republik ini. Bahkan dalam penumpasan PKI, peran Banser itu luar biasa," ujar Helmy di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018).
Menurut dia, persoalan pembakaran bendera di Garut tidak bisa digeneralisasi dengan isu pembubaran Banser. Helmy melihat ada upaya masif yang ingin memecah belah bangsa dari peristiwa tersebut.
Helmy pun mengimbau seluruh rakyat Indonesia, khususnya warga NU untuk tidak terprovokasi dengan peristiwa ini. Dia juga mengajak seluruh tokoh masyarakat untuk bersama-sama mendinginkan suasana.
"Ini ada upaya-upaya mengadu domba untuk menimbulkan kekisruhan. Dari awal kami menyampaikan ke keluarga besar Ansor, Banser dan teman-teman muslim khususnya, jangan terpancing. Dan seluruh tokoh, marilah kita sama-sama dinginkan suasana ya, cooling down," katanya.
Kalo Berita nya Ga lengkap buka link di samping https://www.liputan6.com/news/read/3677497/sekjen-pbnu-tuntutan-pembubaran-banser-salah-alamatBagikan Berita Ini
0 Response to "Sekjen PBNU: Tuntutan Pembubaran Banser Salah Alamat"
Post a Comment