:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2095959/original/090919400_1524014130-IMG_20180417_153818.jpg)
Sementara Wakil Ketua Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera mengingatkan perlunya mengedepankan operasi intelijen untuk mencegah teror yang selama beberapa waktu terakhir ini terjadi di sejumlah daerah.
"Di mana pun aksi teror, mestinya lebih mengedepankan aksi intelijen untuk operasi preventif," kata Mardani Ali Sera dalam rilis di Jakarta, Kamis (17/5/2018).
Menurut dia, tindakan pencegahan tersebut bisa dilakukan dengan melibatkan banyak pihak mulai dari akademisi, tokoh masyarakat, hingga tokoh agama.
Politikus PKS itu juga menilai, penguatan basis intelijen untuk memberantas terorisme sudah sangat mendesak, sehingga tepat bila Polri menggandeng TNI untuk bekerja sama dalam menggelar operasi antiterorisme.
Seperti dilansir Antara, dia berpendapat aksi menyerang tanpa didahului data intelijen malah tidak menyelesaikan masalah teror.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyiapkan Perppu bila RUU terorisme tak juga disahkan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jika Intelijen Dilibatkan Pemberantasan Terorisme, Ini Kata Fahri Hamzah"
Post a Comment